Sekarang hampir jam 2 pagi…. Satu jam yang lalu aku baru pulang dari konser Muse di Singapore Indoor Stadium. Oh, what a night….
Muse, band tiga sahabat dari Teignmouth, Inggris itu band favoritku sejak awal 2001. Tapi aku baru dua kali nonton konser Muse. Yang pertama konser untuk mempromosikan album keenam mereka, The 2nd Law (2012), di Melbourne, Australia, Desember 2013. Konser kali ini untuk mempromosikan Drones, album ketujuh Muse.
Aku nyampe di indoor stadium sekitar jam 7.30 malem…. dan langsung pusing liat antrean yang mengular. Tapi cepet kok! Sebelum jam 8 aku udah duduk manis, siap nonton konser.
Katanya mulai jam 8, tapi ternyata telat banget. Para penonton sampe keliatan udah gak sabar lagi… Salut buat band pembuka, The Ruse dari LA yang dengan tabah bermain di depan musers yang udah gak tahan pengen nonton idola mereka…. Tapi penonton masih sopan kok, masih bertepuk tangan ala kadarnya, hihi. Lagu-lagu The Ruse lumayan catchy juga, lho!
Setelah The Ruse turun dari panggung, segera terlihat kesibukan untuk menyiapkan panggung bagi Muse. Lumayan makan waktu juga…. Tata panggung konser Drones ini menurutku biasa-biasa saja, gak sekeren tata panggung konser The 2nd Law. Hanya ada sebuah layar raksasa sebagai latar belakang, dengan layar yang lebih kecil di kanan dan kirinya. That’s it.
Bandingkan dengan ini…. konser The 2nd Law, Melbourne 2013.
Akhirnya, sekitar jam 9.30 si Drill Sergeant muncul di layar, dan Muse tampil menggebrak dengan Psycho dan Reapers, dua lagu dari album Drones. Disambung dengan Plug In Baby dari album Origin of Symmetry (2001), Resistance dari album The Resistance (2009) dan The 2nd Law: Unsustainable dari album The 2nd Law. Setelah itu balik lagi ke Drones, dengan lagu Dead Inside.
So far so good…. Tapi penonton masih lumayan kalem. Penonton mulai heboh pas Interlude muncul, karena komposisi instrumental ini selalu diikuti oleh Hysteria, lagu ngehits dari album Absolution (2003). Citizen Erased dari album Origin of Symmetry segera menyusul, and everyone went crazy!
Feeling Good, juga dari Origin of Symmetry, muncul selanjutnya dan mendapat sambutan heboh dari penonton… Kayaknya gak ada yang gak hafal lirik lagu ini….
Setelah itu, Dom dan Chris main Munich Jam… their usual drum and bass jam….
Terus Matt nggabung lagi dan mereka main Madness (The 2nd Law), Supermassive Black Hole (Black Holes and Revelations), Time is Running Out (Absolution), Starlight (Black Holes and Revelations) dan Uprising (The Resistance). What a magical moment, apalagi ketika balon-balon raksasa tiba-tiba bermunculan dan bergantian meledak, menghamburkan confetti di udara…. Sampai gak sadar kalo Matt, Dom dan Chris menghilang ke balik panggung….
Oh no… Selesai? Ternyata gak….. mereka balik lagi dengan Mercy dari album Drones. Penonton semakin menggila dan hujan confetti semakin menjadi-jadi….
Setelah hujan confetti mereda, Chris mulai memainkan harmonica, membawakan komposisi dari Ennio Morricone, Man With a Harmonica. The crowd went wild again….. karena kalo si Chris udah main harmonica, itu tandanya bentar lagi Knight of Cydonia dari album Black Holes and Revelations bakalan muncul. Man, this song is so grand! Epic! Pas banget dibawakan sebagai lagu penutup.
All in all, puas banget sama konser ini. Muse emang dari awal udah terkenal sebagai band live. Asli, lagu-lagu mereka kedengaran lebih keren live daripada di rekaman. Cuma sayangnya, Muse gak membawakan satu pun lagu dari album perdana mereka, Showbiz (1999). Padahal lagu-lagu dari album ini keren abis, bikin aku setia jadi muser sampai sekarang. Aku juga mulai belajar gitar di tahun 2001 karena terinspirasi dengan lagu Unintended di album ini. Sayangnya sampai saat ini kemampuan bermain gitarku masih tetap memprihatinkan, tapi minimal aku bisa main Unintended sambil merem!
Oya, satu lagi…. Tata panggung dengan tiga layar raksasa bikin aku rada gak konsen nonton aksi Muse. Mataku jadi kayak terpaku ke berbagai video clip yang ditampilkan di tiga layar raksasa itu. Emang jadi bisa liat Matt, Dom dan Chris dengan lebih jelas, tapi nonton video clip bisa kapan aja di youtube, kan? Tata panggung konser The 2nd Law di Melbourne menurutku lebih enak, pakai video clip juga, tapi gak terus-terusan dan gak di layar raksasa gitu. Tadi sampai rada susah liat Dom, kalo foto gitu kayak kena backlight. Aku kan pengen beneran liat orangnya, bukan video clip-nya, pengen lebih intim gitu loh. Eh, yaelah, intim? I guess my inner Penny Lane is showing. Ehehehe.
Fiuuhhh…. Akhirnya selesai juga reportaseku. Tidur dulu yaa…..
Disclaimer: semua foto adalah dokumentasi pribadi milik Citra Savitri.
Foto2nya bagus2 nih mbak…dan denger2 konser di luar Indo itu soundnya lebih bagus #cmiiw
LikeLike
Thanks 🙂 Masa sih? Bukannya mereka bawa sound system sendiri?
LikeLike
kalo buat sekelas konser band kayak Muse di indonesia, di singapura itu udah wah 😀
LikeLike
Mbaaaakkk, ngiri bangettt, gak kebagian, hiks T_T .. “Supermassive Black Hole” my all time fav song by Muse lho.. Lucky you, bisa catch em dua kali .. Saya cuma bisa mantengin foto keren disin 😉
Ntar Def Leppard pun susah nih kayaknya, hadduuhh, nasiiibb .. Jangan lupa mampir ke tempat saya di Batam kalo sempat ya Mbak, lam kenal, you rocks ^^
LikeLike
Yep, I’m so lucky 🙂 Eh, tinggal di Batam ya? Padahal kan tinggal nyebrang tuh 😉 Btw aku tadi mampir ke blogmu tapi kok gak bisa komen ya?
LikeLike
Woah, Matt tetep hot ya, meskipun keliatan udah menua hihihi .. Aku suka sama Muse ini karena lagunya yg Plug In Baby Mak 😀
LikeLike
Matt is soo hawt! Iya, beberapa hari ini aku lagi seneng nonton video konser Muse jaman Showbiz, jaman Matt masih kuruus dan culun…. Jadi keliatan banget sekarang udah bentuk bapak2 gitu, haha…. Aku juga suka Plug In Baby 😉
LikeLike
wah, saya gagal fokus gara2 1 foto itu kayaknya mbk.hehe
LikeLike
Foto yang mana ya?
LikeLike
Kameranya pke apa tu sis? Kinclong bener gambarnya, mantab!
Mungkin krn ini masih DRONES Tour yang biasa, klo yg 360 pasti heboh stage’nya..
Ditunggu kembalinya Maffoo dkk ke Asia segera~
LikeLike
Thanks 🙂 Cuma pake pocket camera Sony WX300 th 2013…. Aku juga heran kok hasilnya bisa bagus, haha…. Hmm, iya ya, yang 360 pasti heboh…. Moga2 mereka main di Indonesia ya, next time…..
LikeLike
Iya, ga sabar nunggu mreka show lagi~
LikeLike
Whoaaa mbaaaak, kamu duduk depan banget ya…foto2nya bagus-bagus dan jelas. Aku rada jauh sih, maklum beli tiketnya mampunya segitu hihihi tp suerr puas banget sama konser ini, belom move on sampe sekarang 😀
LikeLike
Lho, kamu kemarin nonton juga ya, Dita? Mana laporannya? Hehe…. Aku juga duduk di belakang kok, cameranya dizoom aja maksimal, hihi…. Sama, belum move on nih, sampe gak bisa ngapa2in, huahaha….
LikeLike
Mba, kamu depan banget ya duduknya? Fotonya keren-keren euy! 🙂
LikeLike
Thank you, Dita 🙂
LikeLike
Aduh… Mbak nonton di Cat brp?
Aku di Cat 3
Sumpah crowdnya menyedihkan
Aku lagi teriak2 nyanyi citizen erased kok diem yg di kanan kiri 😥😱😱
Pas kuperhatiin kayaknya yg buat rame tuh org Indonesia kayaknya di festival
Kalau bisa loncat ke festival pengen loncat rasanya 😢😢😢
LikeLike
Hahaha…. iya sih, aku juga liat masih banyak yang duduk2 aja diem gitu…. crowd-nya lebih asik yang di Melbourne dulu…. Benernya nonton konser lebih seru di festival ya, lebih dapet suasananya…..
LikeLike