Diptyque Philosykos, Parfum Unik Aroma Buah Fig

Anggota terbaru koleksi parfumku nih… Minggu lalu aku beli pas jalan-jalan di Orchard. Benernya gak niat beli parfum, cuma pengen liat-liat aja…. Pas lagi muter-muter di mall Tangs, aku liat ada counter parfum Diptyque. Diptyque ini perfume house dari Paris yang digemari peminat parfum niche atau parfum anti mainstream… Maksudnya parfum yang jarang ditemui di toko-toko, bukan parfum bikinan desainer atau parfum selebriti. Aku langsung coba Philosykos yang udah punya cult status bagi peminat parfum niche, dan langsung beli, gak pake mikir-mikir lagi, karena aromanya bikin penasaran, aroma buah fig….

Pernah nyoba buah fig gak? Buah fig kering sih aku sering makan, enak dimakan bareng berbagai macam kacang… Kalo buah fig segar, baru sekali… Rasanya mirip-mirip jambu campur susu, sedikit bergetah.

Parfum aroma buah fig baunya gimana dong? Kayak jambu? Hmm… gimana ya… mikir dulu, hehe…. Aku suka parfum, tapi gak terlalu bisa jelasin bau parfum yang berlapis-lapis itu. I’ll do my best, okay? *semprot dulu si Philosykos di pergelangan tangan*

Hmm…. Pertama kali dipake, aroma yang tercium itu aroma daun-daunan. Kayak daun habis dipetik, terus diremas-remas di tangan. Tau kan? Tajam, segar, sedikit pahit… Unik banget! Aku belum pernah nyium parfum dengan aroma seperti ini….

Setelah beberapa menit, aroma daun-daunan mulai menghilang, diganti dengan aroma buah fig yang lembut dan sedikit creamy. Aroma creamy ini semakin lama semakin milky dan jadi sedikit manis… Hangat dan menenangkan.

Sayangnya si Philosykos ini gak tahan lama. Aduh, padahal mihil! Setelah sekitar tiga jam, aroma creamy dan milky buah fig tadi menghilang, diganti dengan aroma kayu-kayuan yang tercium samar-samar, dan sebentar kemudian… hilang! Ohh…. Why? Whyy?!

Eh, benernya ada lho, trik supaya parfum bisa lebih awet… Selain disemprotkan langsung ke kulit, semprotkan juga parfum di baju atau rambut… Tapi tetap harus disemprotkan ke kulit juga, karena parfum itu aromanya akan lebih berkarakter, dan lapisannya lebih jelas tercium, kalau bercampur dengan kulit kita.

So, gimana? Mau nyoba gak? Cobain deh, kalo suka dengan aroma unik yang “gak pasaran” 😉

Okay, thanks for reading….